Canangadalah alat musik tradisional dari Aceh yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Masyarakat Aceh menyebutnya "Canang Trieng", di Tamiang disebut "Kecapi" dan di Alas disebut dengan "Kecapi Olah ". Canang terbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong.Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan Tradisihadrat di Kaimana, Papua adalah kegiatan silaturahmi Halalbihalal masyarakat tanpa sekat JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sebagai negara yang memiliki pluralisme budaya yang sangat banyak, Terdapat keunikan masing-masing daerah untuk memeriahkan Idul Fitri, berikut adalah beberapa tradisi unik lebaran di Indonesia yang kami rangkum dari berbagai daerah di Indonesia: Tradisi Meugang, Aceh GayaPeriodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musik tertentu. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik tradisional di jawa, sunda dan juga bali disebut dengan sinden,sedangkan di sumatera utara disebut dengan Perkolong-kolong, Di Kalimantan disebut dengan Madihin(menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Mengenal 11 alat musik dari Aceh yang awet dan lestari hingga kini. Nagroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian paling utara Pulau Sumatera dan ujung barat negara kepulauan Indonesia. Karena alasan sejarah, daerah Aceh diberi kewenangan otonomi khusus sehingga status provinsi Aceh menjadi daerah istimewa. Berbicara soal kebudayaan, Aceh juga merupakan daerah yang kaya akan seni dan budaya. Kesenian Aceh meliputi tari-tarian, sastra, musik, dan lainnya. Aceh juga memiliki banyak ragam alat-alat musik tradisional yang masih lestari hingga kini. Pada artikel ini kita akan mengulas sejumlah alat musik tradisional dari Aceh yang masih lestari dan penuh dengan nilai-nilai budaya tentunya. Inilah 11 contoh alat musik dari Aceh yang berhasil kita rangkum dalam tulisan kali ini … Baca juga Mengenal 13 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara yang Khas dan Kaya 1. Canang2. Rapai3. Celempong4. Tambo5. Teganing6. Serune Kalee7. Geundrang8. Taktok Trieng9. Bereguh10. Arbab11. Bangsai Alas12. Kecapi Aceh13. Genggong14. Bensi15. Bebelan 1. Canang Canang merupakan alat musik tradisional dari Aceh yang sering dijumpai dalam masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Setiap daerah memiliki istilah sendiri-sendiri pada alat musik ini, di Aceh disebut “Canang Trieng”, di Gayo disebut “Teganing”, di Tamiang disebut “Kecapi”, dan di Alas disebut “Kecapi Olah”. Alat musik ini terbuat dari kuningan yang dibentuk meyerupai gong. Hampir di semua daerah Aceh terdapat alat musik canang, namun masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda. Secara umum, canang berfungsi sebagai pengiring tari-tarian tradisional. Selain itu juga berfungsi sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya alat ini dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah atau mengisi waktu senggang. 2. Rapai Rapai adalah sejenis alat musik tradisional dari Aceh. Alat musik ini terbuat dari jenis kayu yang keras biasanya dari batang pohon nangka yang setelah dibulatkan, dibuat lubang di bagian tengahnya. Kayu yang telah dilubangi ini disebut baloh. Baloh pada bagian atas umumnya lebih besar daripada bagian bawah. Bagin atas lalu ditutup dengan kulit kambing, sedangkan bagian bawah dibiarkan terbuka. Kemudian penjepit kulit atau pengatur tegangan kulit dibuat dari rotan yang dibalut dengan kulit. Dalam masyarakat Aceh, penjepit ini biasa disebut sidak’. Alat musik rapai biasa digunakan sebagai alat musik pada berbagai upacara, terutama yang berhubungan dengan keagamaan, perkawinan, kelahiran, dan permainan tradisional yaitu debus. Rapai dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan seperti gendang, dan biasanya dimainkan secara berkelompok. Pemimpin kelompok pemain rapai biasa disebut dengan syeh’ atau kalipah’. 3. Celempong Celempong merupakan alat kesenian tradisional yang berasal dari Kabupaten Tamiang. Alat musik ini terdiri dari beberapa kayudan, cara memainkannya disusun di antara kedua kaki pemainnya. Celempong biasanya dimainkan oleh kaum perempuan, terutama gadis-gadis. Namun sekarang, hanya orang tua wanita saja yang dapat memainkannya dengan sempurna. Celempong diperkirakan telah ditemukan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu di daerah Tamiang. Alat ini biasa digunakan sebagai pengiring tari Inai. Baca juga Mengenal 9 Alat Musik Tradisional Bengkulu yang Unik dan Khas 4. Tambo Tambo merupakan alat musik tradisional Aceh yang terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai pengikat kulit. Bentuknya mirip dengan tambor dan dimainkan dengan cara dipukul. Dalam sejarahnya, awalnya tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menandakan datangnya waktu sholat dan untuk mengumpulkan warga ke meunasah guna membicarakan masalah-masalah yang ada dalam satu kampung. Saat ini, alat musik tambo sudah jarang digunakan karena hadirnya teknologi modern berupa mikrofon. 5. Teganing Teganing adalah sebuah alat musik yang terbuat dari bambu, termasuk dalam alat musik sitar tabung idio-kordofon. Cara memainkan alat ini adalah dengan cara memukul bagian dawai menggunakan peguel stik/alat pemukul, dan dalam waktu yang bersamaan lubang di bawahnya juga dipukul. Alat musik ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang pada saat bersantai di lepo rumah adat pada waktu sore hari. 6. Serune Kalee Serune Kalee adalah alat musik sejenis terompet khas Aceh dengan struktur bentuk mirip klarinet. Alat musik ini biasa dimainkan sebagai instrumen utama dalam sebuah pertunjukan musik tradisi Aceh, bersama iringan alat musik geundrang, rapai, dan sejumlah alat musik tradisional lainnya. Sebenarnya, istilah Serune Kalee berasal dari dua kata, yaitu serune’ yang merupakan sebuah alat musik tradisional Aceh, dan Kalee’ yang merupakan nama sebuah desa di Laweung, Kabupaten Pidie. Maka secara sederhana, Serune Kalee adalah sebuah serunai/seruling yang berasal dari daerah Kalee. Serune Kalee terbuat dari kayu pilihan yang memiliki karakter kuat dan keras sekaligus ringan. Dalam proses pembuatannya, kayu tersebut direndam terlebih dahulu selama tiga bulan sebelum dibuat. Setelah fase perendaman selesai, kayu kemudian dipangkas hingga hanya menyisakan bagian yang disebut hati kayu’. Hati kayu itulah yang kemudian dibor dan dibubut untuk membuat lubang dengan diameter 2 cm. Setelah tercipta rongga, kemudian tahap pembuatan lubang-lubang nada yang berjumlah 6 lubang di bagian atas sebagai insterval nada, dan 1 lubang lagi di bagian bawah sebagai syarat terciptanya suara khas dari Serune Kalee. 7. Geundrang wikipedia Geundrang merupakan alat musik yang biasa dipakai pada pertunjukan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul, memainkannya dengan cara dipukul menggunakan tangan atau kayu pemukul. Alat musik ini banyak dijumpai di daerah Aceh Besar dan daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Geundrang berfungsi sebagai pengatur tempo pada musik etnik Aceh. 8. Taktok Trieng Taktok Trieng merupakan alat musik pukul yag terbuat dari bambu. Alat musik ini banyak dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh besar, dan beberapa daerah lainnya. Taktok Trieng memiliki dua jenis yang pertama, jenis yang biasa digunakan di meunasah langgar, balai-balai pertemuan, dan tempat-tempat lain. Yang kedua adalah jenis yang dipergunakan di sawah-sawah sebagai alat untuk mengusir burung atau serangga yang mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan di tengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau gubuk tempat menunggu padi di sawah. 9. Bereguh Bereguh merupakan alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau. Alat musik ini sejak masa silam sudah dijumpai di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, dan terdapat juga di beberapa daerah. Bereguh memiliki nada yang terbatas, variasi nada yang dapat dihasilkan tergantung pada teknik meniupnya. Bereguh berfungsi sebagai alat komunikasi dan penanda bahaya, terutama apabila berada di hutan dan dalam posisi yang berjauhan. Kini, alat musik ini sudah jarang digunakan orang, bahkan diperkirakan sudah punah keberadaannya. 10. Arbab Arbab merupakan alat musik gesek tradisional Aceh yang tersebar di daerah Pidie, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Arbab tergolong dalam alat musik kordofon, yaitu instrumen yang bunyinya bersumber dari dawai. Cara memainkannya adalah dengan menggeseknya menggunakan alat penggesek yang disebut go arbab’. Badan alat musik arbab terdiri dari beberapa bahan, yaitu tempurung kelapa, kulit kambing, kayu, dan dawai. Sedangkan busur penggeseknya terbuat dari kayu atau rotan dan serat tumbuhan. Pada masanya, alat musik arbab biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional, bersama dengan geundrang/rapai dan sejumlah alat musik tradisional lainnya. Arbab berperan sebagai instrumen utama pembawa lagu. Kini, alat ini biasa dimainkan dalam acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat dan pasar malam. Baca juga Mengulas 14 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat yang Eksotis 11. Bangsai Alas wikipedia Bangsai Alas merupakan alat musik tiup yang terbuat dari bambu dan banyak dijumpai di daerah Alas, Aceh Tenggara. Dalam tradisi setempat, alat musik ini begitu berkaitan dengan hal-hal mistik. Ketika diketahui ada seseorang meninggal dunia di kampung tempat alat musik bangsi dibuat, bangsi yang telah selesai dibuat dengan sengaja dihanyutkan di sungai. Setelah terus diikuti hingga bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, bangsi tersebut harus dirampas kembali oleh pembuatnya dari anak-anak tersebut. Bangsi inilah yang nanti akan menjadi sebuah alat musik yang menghasilkan suara yang merdu. 12. Kecapi Aceh Kecapi Aceh merupakan alat musik khas yang berasal dari daerah Tamiang. Berbeda dengan kecapi yang ada di Jawa Barat yang dimainkan dengan cara dipetik, kecapi Aceh dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. 13. Genggong Genggong merupakan alat musik tiup halus yang berasal dari masyarakat Suku Alas. Menurut tradisi, alat ini biasa dimainkan pada saat larut malam, digunakan seorang pemuda untuk membangunkan pacarnya yang sudah tidur. Suara genggong dihasilkan dari getaran besi yang ditempa sedemikian rupa, sehingga seakan-akan suara genggong hanya dapat didengar oleh beberapa orang saja. 14. Bensi Alat musik ini terbuata dari bahan bambu. Bensi adalah sejenis suling melintang yang memiliki lima buah lubang nada. Biasanya, alat musik ini dimainkan oleh pemuda di kala waktu senggang di serambi rumah adat atau tepian sungai. 15. Bebelan Bebelan merupakan alat musik tiup sejenis serunai atau hobo yang memiliki lima lubang nada. Alat musik ini juga dikategorikan sebagai alat musik tradisional Aceh. Referensi - Indonesia dikenal memiliki beragam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke. Sama seperti daerah lainnya, Aceh yang dikenal sebagai rumah dari berbagai suku tentu memiliki kebudayaan khasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari alat musik tradisional Aceh yang sering dijumpai dalam perayaan besar maupun untuk menyambut tamu yang datang. Berikut tujuh alat musik tradisional Aceh Serune Kalee Serune kale merupakan alat musik tiup yang berbentuk seperti seruling dan klarinet. Surya Rahman dalam modul berjudul Teknik Instrumen Tiup 2019 menyebutkan nama serune kale berasal dari serune yang berarti alat musik tradisional Aceh dan kale yang merujuk pada daerah Kale di kabupaten Aceh Besar. Serune kalee dimainkan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan kebudayaan Aceh. Alat musik Geundrang AcehGeundrang Dilansir dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, geundrang merupakan alat musik bagian dari perangkat musik Serune Kalee dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan ataupun kayu. Baca juga Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia Geundrang berbentuk seperti gendang yang terbuat dari kayu dan kulit kambing yang diikat dengan rotan. Canang Canang adalah alat musik tradisional aceh berbentuk gong kecil yang dibuat dari kuningan atau perunggu. Jalil Irfandi dkk dalam jurnal berjudul Mecanang Gung Pada Pesta Pernikahan Suku Kluet Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan 2016, menyebutkan canang merupakan gong medium yang nadanya tidak terlampau rendah sehingga memiliki bunyi yang melengking. Serupa dengan gong lainnya, cara memainkan canang adalah dengan dipukul. Canang dalam budaya Aceh digunakan sebagai hiburan oleh perempuan yang sedang berkumpul, acara pernikahan, juga dalam mengiringi tarian tradisional Aceh. Arbab Arbab adalah alat musik tradisional Aceh yang memiliki bentuk mirip dengan biola. Arbab terbuat dari tempurung kelapa, bambu, kulit kambing, dan dawai yang terbuat dari benang hori. Sementara alat geseknya terbuat dari bulu ekor kuda ataupun ijuk pohon enau yang Alat musik Bangsi Alas, tradisional Aceh Bangsi Alas Bangsi Alas atau bensi merupakan alat musik tiup tradisional Aceh yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan bentuk yang mirip dengan seruling. Bensi dibuat dengan dari bambu pilihan agar dapat menghasilkan nada yang bagus. Baca juga Alat Musik Daerah Bengkulu Beberapa buah bamboo akan dihanyutkan secara bersamaanke sungai, bamboo yang paling pertama hanyutlah yang akan dipilih untuk membuat Bengsi Alas. Pembuatan Bangsi Alas bersifat lama dan magis karena bergantung pada orang yang meninggal. Dilansir dari Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh 1986 jika ada satu orang yang meninggal dikampung, maka akan dibuat satu lubang pada bengsi dan jika ada dua yang meninggal maka akan dibuat dua lubang. Sehingga untuk membuat Bengsi Alas dengan 6 lubang, harus menunggu 6 orang meninggal di kampung tersebut. Rapai Rapai adalah alat musik tabuh tradisional Aceh yang bentuknya menyerupai rebana. Rapai memiliki beragam ukuran dan juga nada suara yang dihasilkan bergantung pada bentuk dan besarnya rapai. Rapai terbuat dari kayu dan kulit kambing atau kulit sapi. Celempong Celempong adalah alat musik pukul tradisional yang dibuat dari potongan balok kayu panjang. lima hingga tujuh buah balok kayu disusun diatas kaki yang berselonjor dari paha hingga pergelangan kaki sehingga saat dipukul akan menghasilkan nada yang berbeda-beda. Calempong juga ada yang berbentuk seperti kumpulan gong kecil yang disusun seperti gamelan. Baca juga Akordeon, Alat Musik Daerah Sumatera Selatan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi yang terangkum menjadi satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku ras, dan juga kelas sosial. Melalui musik segala jenis perbedaan dapat disatukan. Pada praktiknya, musikalitas seseorang berbeda- beda. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor internal dan juga eskternal. Secara internal, musikalitas dipengaruhi oleh bakat dalam dirinya, sedangkan faktor eksternal lebih ditentukan oleh kesukaan atau kegemaran dan lingkungan dimana tinggal. Di daerah Aceh terdapat musik yang disebut dengan Didong. Didong merupakan suatu bentuk kesenian tradisional yang sangat popular di Aceh Tengah. Kesenian ini dilaksanakan secara vokal oleh sejumlah 30-40 kaum pria dalam posisi duduk bersila dalam suatu lingkaran. Nyanyian Didong diiringi diramaikan dengan tepuk tangan secara berirama oleh para peserta sendiri. Para pemusik masing-masing memegang sebuah Bantal-tepok di tangan kiri, yaitu sebuah bantal kecil berisi kapuk dengan ukuran kira-kira 20x40 cm dan setebal 4 cm biasanya dihiasi dengan reramu, semacam rumbai-rumbai berwarna cerah-menyala pada pinggirnya. Properti ini biasanya juga menggunakan benang sulaman khas Aceh. Dengan mengayunkan bantal di tangan kiri secara serempak ke atas atau ke depan setiap kali menjelang tepuk tangannya, maka terjadilah suatu permainan gerak yang mengasyikkan dan sekaligus juga meramaikan tontonan kesenian Didong ini. Permainan bantal dengan menyanyi jika ditelisik hampir mirip dengan Saman, perbedaanya hanya terletak pada penggunaan properti. Wayang Cokek merupakan salah satu bentuk pertunjukan musik tradisional di daerah Jakarta atau Betawi. Wayang Cokek berupa kesenian nyanyi dan tari dilakukan oleh pemain-pemain wanita. Pada zaman dahulu, yang menari adalah perempuan- perempuan yang menjadi budak belian. Mereka mengepang rambutnya dan mengenakan baju kurung, lazim dikenakan oleh orang-orang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain bagian tanah air. Orkes yang mengiringi bentuk nyanyi-tari ini terdiri dari kombinasi sebagai berikut 1. Sebuah gambang kayu. 2. Sebuah rebab. 3. Sebuah suling. 4. Sebuah kempul, kadang-kadang ditambah dengan kenong, ketuk, krecek. 5. Gendang. Sesuai dengan syair-syair nyanyian pada masa sebelum Perang Dunia Kedua, hingga zaman pendudukan militer Jepang di Indonesia, gaya pengisi sisipan dalam interval-interval frase melodi yang agak panjang, dimana teks atau syair bakunya tidak dapat mengisi secara paralel kekosongan itu, maka sudah biasa penyanyi mengisinya dengan kalimat pendek yang tidak ada sangkut paut langsung dengan tendensi syair, yakni Si Nona disayang, atau Si Babah disayang. Sebenarnya kata Babah, adalah kata Arab, yang artinya Juragan, Tuan Majikan; sedangkan hababa berarti biji mataku sayang. Materi Musik Tradisional Lainnya Cara Berlatih Bermain Angklung Mengenal Jenis-jenis Musik Angklung Contoh Alat Musik Tradisional Talempong Bentuk Pencon dan Cara Memainkannya Contoh Alat Musik Tradisional Kentongan dan Cara Memainkannya Teknik Memainkan Alat Musik Tradisional Jenis Musik Tradisi Indonesia Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi Kedudukan dan Fungsi Musik dalam Tradisi Masyarakat Indonesia

di daerah aceh terdapat musik yang disebut